1 in 5 Thai banks’ restructured loans will go bad: analyst | Asian Business Review
, Thailand
269 views
Photo by Braden Jarvis via Unsplash.

1 in 5 Thai banks’ restructured loans will go bad: analyst

SMEs will likely struggle to make payments as production costs squeezes profits.

Thai banks are facing an oncoming onslaught of bad loans in the coming year.

Between 15% to 20% of Thai banks’ restructured loans will miss payments and become non-performing, S&P Global Ratings warned in its mid-year banking outlook for 2023.

Part of this has to do with Thailand’s high household debt and the structural weakness of its small and medium enterprises (SMEs).

“Credit risk remains heightened, given very high household debt and corporate debt as well as pre-existing structural weaknesses in the small to midsize enterprise (SME) segment. Thailand's household leverage, at 87%, is one of the highest among emerging markets and has reached unsustainable levels, leading to elevated risk of default,” warned S&P Global Ratings primary credit analyst Deepali V Seth Chhabria.

Many of Thailand’s SMEs remain vulnerable too due to their inability to fully pass on a rise in production and borrowing costs, further squeezing their profits, warned Seth Chhabria.

ALSO READ: Thailand publishes revised consultation paper on virtual bank framework

Headwinds from external factors and rising interest rates are adding risk as well.

"Thailand's externally oriented economy relies significantly on final demand in the U.S. and Europe. We expect these economies to slow later this year, which could lower demand for Thailand's manufacturing," Seth Chhabria said. Elevated household leverage would then weigh on debt-servicing capability.

On the other hand, the end to interest rate hikes will mitigate downside risks.

"Real interest rates are still negative, but we believe interest rates have peaked at 2%, and could start moderating by 2024," Seth Chhabria said.

Follow the link for more news on

Rumah Sakit Kanker Dharmais memimpin inovasi pelayanan kanker di Indonesia

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo mengungkapkan teknologi canggih dan tujuh program unggulan untuk perawatan kanker.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

RUU data kesehatan Singapura mewajibkan pengaturan pemberian informasi

Untuk memastikan pengungkapan dan pemberian data, Kementerian Kesehatan dapat memberlakukan denda hingga $1 juta atas ketidakpatuhan.

Asuransi melonjak berkat lonjakan wisatawan Hong Kong

CEO Jim Qin dari Zurich Insurance menyatakan tren liburan yang panjang pada warga Hong Kong di 2023, meningkatkan penjualan asuransi perjalanan.

Bank Tabungan Negara (BTN) bertekad meningkatkan pinjaman kepemilikan rumah syariah

Hingga November 2023, aset BTN Syariah telah mencapai Rp49 triliun.