Malaysian banks’ asset quality strong but profits flat in 2024 | Asian Business Review
, Malaysia
Photo from Pixabay via Pexels.

Malaysian banks’ asset quality strong but profits flat in 2024

A sustained currency depreciation may affect import-reliant sectors, an analyst warned.

Malaysian banks’ asset qualities are strong, and stable economic conditions in the country should support credit command, says S&P Global Ratings credit analyst Nikita Anand.

An increase in corporate demand, led by key infrastructure projects, may help push credit growth to 6% in 2024 from 5% in 2023, Anand noted in a report.

Retail credit growth is also likely to stay robust.

"Funding conditions should stabilise as fixed deposit rates appear to have peaked,” Anand said.

ALSO READ: Malaysia warns against four unauthorised companies

However, Anand sees limited upside profitability for Malaysian banks, and return on assets is expected to remain flat at 1.2% in 2024.

Net interest margins may decline further amidst intense competition in the country’s saturated banking sector, Anand warned.

She added the possibility of a modest deterioration in asset quality coming from restructured loans of low-income households and small businesses.

“Sustained currency depreciation could affect import-reliant sectors such as manufacturing, construction, and agriculture,” she further warned.

ALSO READ: Malaysian banks’ loan ratio at 1.6% in Feb

Overall, Malaysian banks’ asset quality should stay stronger than regional peers both in terms of credit losses and nonperforming loans, Anand said, thanks to stable economic conditions.

“Strong labor market conditions and proactive write-off policy should continue to help banks maintain low nonperforming loans ratios. Malaysian banks' stable capitalization also provides an ample loss-absorption buffer,” she said.

Follow the link for more news on

Rumah Sakit Kanker Dharmais memimpin inovasi pelayanan kanker di Indonesia

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo mengungkapkan teknologi canggih dan tujuh program unggulan untuk perawatan kanker.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

RUU data kesehatan Singapura mewajibkan pengaturan pemberian informasi

Untuk memastikan pengungkapan dan pemberian data, Kementerian Kesehatan dapat memberlakukan denda hingga $1 juta atas ketidakpatuhan.

Asuransi melonjak berkat lonjakan wisatawan Hong Kong

CEO Jim Qin dari Zurich Insurance menyatakan tren liburan yang panjang pada warga Hong Kong di 2023, meningkatkan penjualan asuransi perjalanan.

Bank Tabungan Negara (BTN) bertekad meningkatkan pinjaman kepemilikan rumah syariah

Hingga November 2023, aset BTN Syariah telah mencapai Rp49 triliun.